ISTIQOMAH - PROFESIONAL - AMANAH

Bacalah kitabmu (yaitu lembaran-lembaran yang engkau tulis dengan perbuatanmu), cukuplah engkau sendiri hari ini yang melakukan perhitungan atas dirimu (QS. Al Israa':14)

Tak lama lagi, dalam hitungan menit dan detik matahari, bumi dan bulan dunia akan tergelincir meninggalkan peraduan 2009 dan menjelang dipintu gerbang 2010. Dan warga dunia menyambutnya dengan pesta penuh harapan di masa depan. Inilah peristiwa yang mengulangi apa yang terjadi setahun silam, dua tahun silam, seratus tahun silam, bahkan beribu-ribu tahun silam. Seperti itulah rutinitas yang akan terus terjadi. Ia tak bisa dipercepat kedatangannya, tak juga bisa diperlambat. Ia datang tepat waktu bukan untuk siapa-siapa, tetapi ia menjalani kodratnya berputar dan terus berputar. Bagi matahari, bulan dan juga bumi… hari ini, kemarin, besok atau lusa adalah rangkaian tanpa sekat, tanpa titik dan koma.

Tapi manusia memberinya sekat, koma, dan bahkan titik berhenti. Manusia berhenti sesaat merenungkan titik-titik kemarin dan jutaan titik-titik hari yang telah lewat. Bahkan banyak manusia berhenti begitu lama sekedar membuka-buka lembaran hari-hari yang telah lewat, padahal matahari, bumi dan bulan terus berputar….. Itulah mengapa kita selalu terlambat… dan kita baru menyadari setelah kesempatan itu lewat. KENAPA? Karena kita terlena, berhenti terlalu lama hanya untuk berhenti tanpa berbuat apa-apa. Menyesali kegagalan tapi tak melakukan perubahan nyata.

Tidak benar… kalau tahun 2010 adalah harapan. Bagaimana mungkin kita menyebutnya harapan… sedang hari ini kita tak mempersiapkan apapun untuk perjalanan ke depan yang pasti jauh lebih sulit dan penuh tantangan. Bagaimana tahun 2010 kita sebut harapan… kalau jalan kita kedepan telah kita rusak sendiri dengan perilaku buruk dan kemalasan kita. Bagaimana mungkin 2010 kita sebut sebagai tahun harapan… kalau kita sendiri tak pernah mencoba mengenali tantangan-tantangan dan kesulitan-kesulitan di tahun depan? Bagaimana mungkin 2010 adalah tahun impian dan kecerahan, sedang hari-hari kemarin adalah anda sendiri yang membuat belenggu sehingga air mata membasahi derai kegagalan dan kesedihan?


Tanyakan pada dirimu sendiri? Apa yang telah dipersiapkan untuk 2010 yang pasti tantangan dan kesulitannya jauh lebih kompleks? Tanyakan pada dirimu sendiri… sehatkah anda ketika itu? Masihkah anda mampu menghirup udara pagi yang segar dan menikmati hamparan lereng Gunung Guntur yang begitu mempesona? Saya ragu… jangan-jangan segarnya udara Garut akan anda hirup dengan kemasgulan, kesedihan dan tangisan.
Jangan-jangan udara Garut yang segar malah membuat anda sesak bernafas. Saya ragu… indahnya lereng Gunung Guntur malahan anda rasakan sebagai kepiluan dan mendung kegelapan.

Mengapa saya meragukannya?..... saya ragu karena ribuan hari kemarin.… ternyata anda tidak berbuat apapun untuk diri anda sendiri di tahun depan? JADI???.... tahun depan adalah malapetaka yang lebih menyedihkan bagi anda.

Tapi sungguh… ANDA BENAR… tahun 2010 adalah sebuah harapan. Itu kalau anda mempersiapkan diri untuk mengisi tahun 2010 dengan menghimpun kekuatan, keyakinan dan semangat kerja keras. Berani menghadapi tantangan dan kesulitan, bahkan berani bermandi resiko apapun untuk membuktikan bahwa anda ada. Rubahlah tantangan dan kesulitan menjadi peluang, dan rubahlah peluang menjadi kesempatan, dan manfaatkan kesempatan menjadi keberhasilan. Maka rubahlah diri anda menjadi manusia yang pantas berhasil, sehingga anda betul-betul berhasil.

“CHANGE IS THE ONLY EVIDENCE OF LIFE”

Saya berkeyakinan manusia sesungguhnya bukan enggan berubah, melainkan perlu terlebih dulu menyadari bahwa perubahan itu justru menjadi tuntutan bagi dirinya.

Bagaimana tahapan perubahan manusia?, perhatikan bait-baik PHRASE ini.

1. Ketika kamu berani merubah cara berfikirmu, maka kamu akan mendapatkan pengertian dan keyakinan diri yang baru.

2. Ketika pengertian dan keyakinan dirimu berubah, maka kamu akan mampu melihat harapan-harapan yang lebih baik.

3. Ketika kamu sudah memperbaiki harapan, maka kamu harus merubah sikapmu.

4. Ketika sikapmu telah berubah, maka kamu harus konsisten untuk berperilaku seperti itu.

5. Ketika kamu mendapatkan bahwa perilakumu sudah berubah, maka kamu akan merasakan penampilan kinarjamu berubah.

6. Ketika penampilan kinerjamu berubah, maka kamu tanpa sadar mendapati bahwa nasib dan peruntunganmu telah berubah.

7. Ketika menyadari nasib dan peruntunganmu telah menjadi lebih baik, maka kamu akan mendapatkan dirimu hidup dengan kualitas yang lebih baik.

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.

Setiap permulaan perubahan ke arah positif pasti sulit, dan akan banyak ditemui kendala. Tetapi dengan kekonsistenan dan berani mencoba yang baru, serta terus memperbaiki diri, maka lambat laun kita perform, yaitu melakukan ”the right thing dan done it very well”. Itulah sebabnya diperlukan keberanian, konsep yang jelas dan cara kerja yang efisien.

Tentu saja tidak semua perubahan seperti ini berakhir dengan sukses. Adakalanya anda dipaksa merubah sesuatu yang sifatnya sangat mendasar, dan tak ada cara lain-selain melakukannya dengan penuh pengorbanan. Tetapi itu saja masih belum cukup. Dibutuhkan semacam karakter untuk mengarahkan perubahan. Karakter itu adalah sikap yang mengedepankan kejujuran, rendah hati, cinta kasih, disiplin diri, dan keberanian yang teguh dalam menghadapi fakta-fakta yang melemahkan diri dan bisa merusak.

“Sesungguhnya ALLAH Tidak Akan Merubah Apa Yang Terdapat Pada Keadaan Suatu Kaum (Masyarakat), Sehingga Mereka Mengubah Apa Yang Terdapat Dalam Sikap Mental Diri Mereka Sendiri” (QS. Ar Ra’d: 11).

1 Comment:

  1. dh said...
    Terima kasih Komandan ! atas inspirasinya semoga Alloh SWT mempertemukan kembali ditempat dimana Alloh SWT memulyakan hambanya. Peserta Pelatihan Binluh SPN Cisarua Polda jabar. TTD Briptu Dhani Ramdhani Res PWK

Post a Comment



Designer: Douglas Bowman | Dimodifikasi oleh Abdul Munir Original Posting Rounders 3 Column